Cari Blog Ini

Rabu, 13 Juni 2012

nasion


Letak  jiwa Nasion Veteran dan Para Wakil Rakyat
            Nasion merupakan salah satu kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, lebih tepatnya pada kaum intelektual. Kata ini yang kerap sekali kita dengar pada bangku kuliah, bahkan dalam perbincangan sehari-hari. Kata nasion erat kaitannya dengan kata nasional, nasionalisme. Dari kata nasion, nasional, dan masionalisme mempunyai makna yang tersendiri dalam penerapannya. Pada kata ini seharusnya kita sudah mengetahui makna yang sebenarnya dari kata nasion, nasional dan nasionalisme. Banyak kalangan yang mengatakan bahwa nasion itu sama dengan kata nasional dan nasionalisme. Dari berbagai argumen telah mencoba memisahkah arti dari nasion, nasional dan nasionalisme.
            Nasion terbentuk atas dasar persamaan kebudayaan. Hal tersebut kurang tepat dalam pemaknaannya, karena pada realitasnya suatu negara dapat berdiri dari walaupun negara tersebut terdiri dari bermacam kebudayaan. Sangatlah tidak tepat pemaknaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu negara itu besar karena negara terseebut terdiri barbagai macam kebudayaaan didalamnya. Contohnya saja Amerika serikat, negara tesebut menjadi besar salah satu faktornya adalah plural, berbagai kebudayaan, etnis dan ras tersimpan didalamnya.  Hal ini perlu patut dicontoh olek negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Selain dari kebudayaan ada yang juga mengatakan bahwa nasion tersebut terbentuk oleh letak geografis, hal tersebut juga banyak mengalami kritikan. karena pada faktanya banyak negara yang berpecah walaupun secara letak geogarafis, letak mereka sama, kenapa hal tersebut dapat mengalami perpecahan? Ternyata letak geografis juga tidak dapat menjamin munculnya nasion. Kesamaan rasa tau kesamaan warna kulit, hal ini juga disebut sebagai factor munculnya nasion. Hal tersebut juga kurang tepat, karena banyak negara-negara yang tumbuh dengan perbedaan warna kulit, contoh sederhananya saja Indonesia, Indonesia terdiri dari berbagai macam warna kulit, dari sabang sampai meraoke dapat kita ketahui bahwa Indonesia terdiri berbagai macam warna kulit. Ternyata mereka dapat disatukan dengan BHINEKA TUNGGAL IKA. Bahasa disebut-sebut juga sebagai munculnya nasion, mereka berpendapat bahwa dengan kesamaan bahasa dapat memunculkan nasion, hal tersebut juga kurang tepat. Kenapa demikian? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan contoh berdirinya negara India. India merupakan salah satu negara dengan pemilik ragam bahasa nasional terbanyak, yaitu india mempunyai bahasa nasional yang diakui sebanyak 17 bahasa. Disini sudah jelas bahwa bahasa bukanlah factor yang utama dalam nasion. Maih ada lagi yang berpendapat pemicu adanya nasion, yaitu kesamaan agama, para agamis berpendapat pembentukan nasion dipicu adanya factor kesamaan agama. Hal tersebut ternyata mengalami kritikan. contoh bahwa kesamaan tidak dapat menjadi factor pembentukan nasion yaitu negara-negara timur tengah, seperti Suriah, suriah yang penduduknya beraga islam ternyata mereka tidak dapat menyatu besama-sama membangun pemerintahan, hal tersebut ternyata dalam agama masih ada golongan-golongan. Contoh lainnya bahwa agama tidak dapat menjadi fakor ternbentuknya nasion adalah negara kita sendiri, Indonesia terdiri dari berbagai macam agama yaitu; islam. Kristen. Katolik, hindu, budha, dan konghucu. Pada faktanya dengan perbedaan agama tersebut Indonesia masih dapat menyatu membentuk negara.
            Lantas apa yang menjadi factor pembentuk nasion tersebut? Nasion ada pada diri dari setiap manusia. Nasoin merupakan anugrah yang diberikan tuhan kepada manusia untuk saling menjalin hubungan satu sama yang lain, atara manusia satu dengan manusia yang lainnya, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Nasion bersifat abstrak, manusia sulit untuk menggambarkan bagaimana nasion tersebut, namun keberadaannya tidak dapat dipungkiri lagi. Sebutan nasion berkaitan erat dengan subyektivitas atau hubungan nasional yang membentuk kesadaran solidaritas seseorang terhadap kelompoknya. Nasion bentuk dari komunitas yang dibaayangkan yang secara fisik sulit untuk dibuktikan. Nasion hadir pada setiap diri seseorang tanpa adanya pengaturan yang mengikat seperti halnya hukum, hal tersebut terjadi secara alamiah, keinginan dari manusia yang mempunyai rasa yang sama dengan satu dan yang lainnya. Seperti halnya nasion Indonesia. Nasion Indonesia merupakan suatu solidaritas yang besar, yang terbentuk oleh perasaan yang tinmbul sebagai akibat pengorbanan yang telah dibuat dan pada masa depan bersedia berbuat lagi. Nasion Indonesia sudah lahir sejak Indonesia belum terbentuk negara. Jadi  nasion sendiri tidak selalu berkaitan dengan suatu negara,. Terbentuknya nasion dengan kata kunci solidaritas terhadap komunitasnya.
            Dapat kita pahami bahwa nasion tersebut terbentuk bukan dari, kesamaan budaya, ras atau kulit, kesamaman bahasa dan agama, namun nasion terbentuk oleh kesamaan rasa, solidaritas terhadap kelompoknya, bahkan solidaritas diluar kelompoknya. Pengertian nasion tersebut sebenarnya merupakan perasaan yang lahir dengan sendirinya. Tidak salah bila pandangan itu mengemukakan pentingnya menumbuhkan semangat perjuangan dan rasa kebanggaan atas bumi dan tanah air dimana seseorang tersebut dilahirkan. Nation sendiri sangat erat kaitannya dengan ikatan atau hubungan emosional yang membentuk kesadaran solidaritas seseorang dengan orang lainnya.
            Perasaan untuk bersedia melakukan pengorbanan sebagai bentuk solidaritas tidak semudah yang kita bayangkan, karena kadang kalanya manusia selalu melakukan perhitungan-perhitungan, dimana manusia cenderung menghitung keuntungan dari apa yang ia lakukan. Proses untuk memunculkan nasion pada diri manusia sangatlah sulit, menumbuhkan rasa solidaritas terhadap bangsanya, mempunyai perasaan yang sama atas kejadian yang menimpa saudaranya. Hal seperti itulah yang dilakukan oleh veteran-veteran yang namanya telah hilang dari negara.
            Bagaimana cara membangun solidaritas terhadap kehidupan dimasa sekarang ini sulit untuk  dilakukan, dengan beragam guncangan yang datang dari luar dan bahkan dari dalam telah melanda bangsa Indonesia.  Konsep nasion  yang ideal sudah mulai mengalami pemudaran baik terhadap pemudanya maupun para wakil-wakil rakyak. Sangat jarang sekali pada saat ini ditemukannya jiwa-jiwa nasion yang utuh tanpa adanya maksud di belakang solidaritas yang dibangun. Dari pemudaran yang telah terjadi pada wakil-wakil rakyat ini menyebabkan keputusan-keputusan dan pengambilan kebijakan yang mereka lakukan cenderung berorientasi pada kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok politiknya. Egosentrisme sifat yang mulai tumbuh pada otak-otak wakil rakyak kita.
            Jauh dari pada hakikat nasion yang sebenarnya. Nasion yang pada esensinya melakukan pengorbanan untuk kebaikan bersama dalam kelompok atau bangsanya untuk mencapai tujuan bersama, itulah yang dilakukan oleh veteran-vetran dahulunya dalam berkorban dengan merelakan harta benda dan dirinya demi bangsa ini, ironis pada saat ini nasion berubah fungsi, sebagai solidaritas terhadap kelompok-kelopok yang membawanya keuntungan bagi dirinya. Orientasinya bukan apa yang mereka berika kepada negara ini, namun telah berganti dengan apa yang bisa negara berikan kepeda kami, inilah yang terjadi pada para wakil rakyat.
            Para veteran dahulunya bersama rakyak berbondong-bondong melawan penjajah untuk membentuk negara, nasion yang tumbuh bukan mengaharapkan keuntungan pribadi yang mereka dapatkan dari perjuangan yang mereka lakukan, namun tidak lain tujuannya untuk kebersamaan hidup merdeka dari penjajahan. Veteran disini berjuang tanpa upah, tanpa adanya paksaan dari pihak lain untuk melakukan perjuangan. Sehingga segala apa yang mereka lakukan benar-benar untuk negara. masyarakat dipecah belah, dan harga diri direndahkan. Penderitaan dan kenestapaan yang berlangsung sangat lama ini merupakan pengorbanan  bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka dan terbebas dari segala bentuk penindasan. Dengan gigih berani para veteran ini dahulunya menerjang timah panas yang ada didepanya, “kami kena, kami mati” inilah solidaritas untuk membangun bangsa yang merdeka, begitulah bentuk perwujudan dari jiwa nasion yang mereka lakukan. Jiwa nasion yang tinggi yang menyatukan seluruh pemuda dari sabang sampai meraoke bersama-sama angkat senjata melawan penjajahan.
            Jiwa-jiwa nasion veteran tidak terkelupas termakan jaman. Banyak para veteran yang kehidupanya sangat kekurangan dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah, ini tidak membuat meraka akan marah ataupun meminta imbalan atas jasa yang telah mereka berikan. Tetapi mereka masih tetap gigih mengabdi kepada negara dengan melakukan kebiasaan-kebiasan yang dulunya mereka lakukan, menyapu jalanan, sebagai pengangkut sampah dari rumah-kerumah dal lain-lain. Potret dari jiwa nasion yang benar-benar tumbuh dari hati mereka. Pemerintah dan kalangan masyarakat banyak tidak tahu atas keberadaan mereka. Hidup dijalanan sebagai orang yang tidak dihiraukan, apakah mereka mengeluh? Jiwa nasion pada veteran ini memberi tanpa mengharap kembali,  atas kemerdekaan bangsa yang ia persembahkan. Disinilah letak jiwa nasion veteran.
            Lain halnya dengan para wakil rakyak saat ini, jiwa nasion yang mulai memudar. Mereka lebih sibuk membuat kebijakan-kebijakan yang nantinya menguntungkan bagi diri sendiri dan kelompoknya. Nasion yang mereka tumbuhkan bukan pada nasion demi kepentingan masyarakat umum yang sangat membutuhkan uluran tangan para wakil rakyatnya, tetapii nasion yang mereka bangun yaitu nasion kepentingan kelompok mereka sendiri. Berbicara kepentingan nasional, dengan berbagai program yang mereka rangcang, membuat undang-undang untuk menarik perhatian rakyat, tetapi pada realitasnya hanya segala yang mereka lakukan hanya untuk kepentingan kantong belaka.
            Inilah potret dari letak nasion veteran dan para wakil rakyak, dimana ada letak perbedaan sangat tajam dan perlu untuk adanya perubahan dan pembenahan pada jiwa-jiwa nasion yang tertanam di jiwa wakil-wakil rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar